INOVASI unggulan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan masuk sebagai salah satu Inovasi di ajang Inovasi dan Teknologi (Inotek) Award Provinsi Jawa Timur 2025.

Tahun ini, inovasi bertajuk “Duwe Beres” berhasil menembus Top 6 finalis Inotek Award serta menjadi finalis Top Inovasi KIPP Kemenpan-RB 2025 kategori pelayanan kesehatan.

Inovasi “Duwe Beres” lahir pada 2023 hasil kolaborasi RSUD Syamrabu dengan Disdukcapil Kabupaten Bangkalan. Program ini digagas menyusul permasalahan pada 2022, ketika dari 20.190 pasien rawat inap, sebanyak 10,4 persen tidak memiliki BPJS Kesehatan karena terkendala dokumen kependudukan, terutama KTP. Kondisi tersebut menyebabkan piutang rumah sakit membengkak hingga lebih dari Rp811 juta.

Dengan slogan “Beres sakena, beres KTP na”, inovasi ini memungkinkan pasien yang masuk rumah sakit tanpa identitas tetap mendapat pelayanan kesehatan hingga sembuh, sekaligus pulang dengan dokumen kependudukan yang lengkap. 

Tidak hanya KTP, pasien yang melahirkan juga bisa langsung mengurus akta kelahiran, KIA, dan KK baru, sementara bagi pasien meninggal, keluarga dapat mengurus akta kematian melalui layanan ini.

Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan Dr Farhat Suryadingrat menyebut, alur pelayanan dibuat sederhana. Pasien tanpa identitas akan langsung didata petugas front office IGD, kemudian difasilitasi untuk perekaman KTP elektronik oleh Disdukcapil. 

NIK yang terbit segera didaftarkan ke BPJS melalui aplikasi e-Dabu, dan dalam waktu maksimal tiga hari pasien atau keluarga bisa mengambil e-KTP di rumah sakit. Semua layanan ini diberikan gratis tanpa biaya tambahan.

Bupati Bangkalan Lukman Hakim mengapresiasi capaian ini sebagai terobosan yang memberi dampak nyata. 

“Inovasi ini bukan hanya meningkatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga menjamin perlindungan administrasi kependudukan masyarakat,” ujarnya.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Jatim Dr Andriyanto menilai, inovasi “Duwe Beres” layak diapresiasi karena memberikan solusi konkret terhadap kebutuhan masyarakat, terutama dalam akses kesehatan dan kepemilikan dokumen kependudukan.

"Hasilnya pun nyata. Inovasi ini terbukti menurunkan piutang rumah sakit secara signifikan, meningkatkan jumlah pasien rawat inap, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan RSUD Syamrabu Bangkalan," katanya Usai Kegiatan Validasi Lapangan di pendopo Agung Selasa (19/08).